Angka Keramat

Angka delapan adalah angka sangat keramat menurut saya, betapa tidak, dalam bahasa China, angka delapan mempunyai kesamaan pengucapan dengan kata “kaya”, tak heran jika banyak orang Cina yang menamakan tokonya dengan nama “Toko 888”, ataupun membuat akun email dengan adamlee888. Sedang dalam Islam; sholat dhuha yakni sholat pembuka pintu rizki dimulai pada jam 8 dan sempurnanya pun pada rakaat ke delapan. Kata “al-rahbah” (harap) disebut sebanyak delapan kali dalam Al-Qur’an, surat ke delapan dalam Al-Qur’an adalah yang berarti “rampasan perang” yang melambangkan kemenangan dalam peperangan. Sedang dalam filosofi penulisan angka, angka delapan adalah angka yang tak pernah putus. Juga kemerdekaan Indonesia terjadi pada tanggal 17 ( 1 + 7 = 8 ) dan pada bulan kedelapan.

Taukah argUMEnters, bahwa argUMent didirikan tanggal 08-06-2008 = 888. Angka yang sangat keramat! Tak heran jika generasi yang ditempa di argUMent adalah generasi yang tangguh, generasi yang kaya akan kepribadian, pemuda yang rizki ilmunya sungguh berlimpah. Generasi yang penuh dengan harapan-harapan. Dan semoga di dalamnya kita bisa membina tali persaudaraan yang tak pernah putus, layakanya filosofi angka delapan. Dan semoga kita menjadi pribadi-pribadi yang sukses seperti yang disebutkan tadi. Marilah sama-sama mengaminkan kata-kata ini.

Jadi pada tanggal keramat tersebutlah argUMent didirikan. Bermula dari keresahan delegasi IVED’11 (Indonesian Varsities English Debate) Kamirsyah Wahyu, Irmawati Arisandi, dan Lale Fatma YuliaNingsih akan tiada tempat bernaung bagi mahasiswa yang ingin mengasah kemampuan berbahasa inggris melalui debat. Sehingga berdiskusilah kami dengan Pak Bahar untuk mengusahakan sebuah wadah untuk tempat kami bernaung. Pak Bahar mengatakan “Dulu, di tahun 2002 sebenarnya sudah ada organisasi yang bernama argUMent yang didirikan oleh mahasiswa Prodi Bahasa Inggris, yang ‘UM’nya berarti Universitas Mataram”. Jadi dari sinilah “argUMent” bermula, didirikan pada tanggal yang keramat, disebuah ruang yang sederhana dan dihadiri hanya oleh puluhan orang dan Kamirsyah Wahyu sebagai Presiden pertama.

Perlu argUMenters ketahui bahwa argUMent itu didirkan dengan penuh perjuangan, di awal-awal kepengurusan di tahun 2008, saldo keuangan Rp. 0, kami harus merogoh saku masing-masing untuk mendanai kegiatan-kegiatan. Saya masih ingat bagaimana susahnya Sausan mengelola keuangan sebagai bendahara pertama argUMent. Di tahun 2009 kami menghadapi berbagai macam penolakan eksternal (penolakan dari beberapa UKM) dan pergolakan internal (krisis kader) yang menyebabkan Wahyu menjabat selama dua tahun sebagai Presiden argUMent, dan di tahun 2010-lah akhirnya argUMent menjadi organisasi yang formal dan legal. Tak terbayangkan perjuangan Wahyu, Sausan, Mahurni dan beberapa orang lainnya untuk membuat argUMent menjadi UKM yang formal dan legal. Sedangkan perjuangan saya, biarlah menjadi kenangan saya.

Janganlah heran, jika kami sempat marah, membentak ataupun pernah secara tidak sengaja menyakiti hati adik-adik. Karena itu semata-mata untuk kebaikan adik-adik, menempa adik-adik menjadi pribadi-pribadi tangguh dan juga karena kami sangat mencintai argUMent. Maka saya sangat setuju dengan kata-kata Wahyu: “Kalau ada sesuatu yang terjadi dengan argUMent, kami akan pulang dan kami akan meminta pertanggung jawaban kalian”---saat mengetik kalimat ini saya menangis....

Oh, we love argUMent too much, too much.

Itulah sebabnya adik-adik sangat menyakiti hati kami, jika ada argUMenters yang tidak tau bahwa di tahun 2008-lah argUMent didirikan, di tahun inilah perjuangan itu bermula. Oh betapa sakitnya hati ini, kalian secara tidak sengaja menghapus kenangan perjuangan kami di tahun 2008 dengan tidak mengetahuinya sama sekali---saat menulis kalimat ini saya juga menangis. Dan mulai sekarang INGATLAH angka keramat 08-06-2008 = 888. Kalau sampai ada yang tak ingat lagi tanggal ini akan berhadapan dengan saya di bulan 08/2013 nanti!

Salam sayang untuk semua, terutama adik-adik angkatan baru yang belum sempat bertemu. InsyaAllah akan bertemu di bulan 08 nanti

By: Lale Fatma Yulia Ningsih (Fatma)

Istanbul, January, 2 2013

 10:40 A.m